Penerus Toyota Kijang Telah Laku 5 Juta Unit di Seluruh Dunia

Tokyo - Berawal dari keberhasilan Kijang, Toyota mengembangkan sederetan mobil mulai dari Hilux, Innova hingga Fortuner yang diambil dari satu basis, Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV). Kini, deretan mobil tersebut telah dijual di 140 negara dan mencapai angka penjualan hingga 5 juta unit.

Toyota Motor Corporation (TMC) baru saja mengumumkan bahwa mereka telah mampu mencapai penjualan kumulatif IMV di seluruh dunia mencapai 5 juta mobil sampai akhir Maret lalu.

"Tujuan dari proyek ini adalah untuk menawarkan kendaraan berkualitas tinggi ke konsumen secara tepat waktu. Saya sangat senang penjualan IMV telah mencapai 5 juta kendaraan," kata Managing Officer TMC Kazuhiro Kobayashi dalam keterangan resmi yang detikOto dapat, Senin (9/4/2012).

IMV sendiri telah dikembangkan sejak 2004 untuk kemudian disebar ke 140 negara di berbagai benua. TMC juga memproduksi mobil ini diberbagai belahan dunia untuk mencapai sistem pasokan yang cepat dan mencapai harga yang terjangkau untuk konsumen di seluruh dunia.

Saat ini, IMV diproduksi di 11 lokasi, termasuk empat negara yang ditunjuk sebagai basis pasokan IMV global yakni Thailand, Indonesia, Argentina dan Afrika Selatan.

Keempat basis tersebut menyediakan kendaraan untuk pasar di Asia, Eropa, Afrika, Oceania, Amerika Tengah dan Selatan, dan Timur Tengah. Selain itu, komponen utama seperti mesin diesel diproduksi di Thailand, mesin bensin diproduksi di Indonesia dan transmisi diproduksi di Filipina dan India untuk didistribusikan ke negara yang memproduksi IMV.

Seri ini tidak butuh waktu lama untuk mencapai sukses. Penjualannya mampu berkembang cepat dan mencapai penjualan kumulatif 1 juta kendaraan pada tahun 2006, 2 juta pada tahun 2008, 3 juta pada tahun 2009, 4 juta pada 2010, dan 5 juta pada Maret tahun ini.

IMV yang disambut baik di negara-negara berkembang pula yang menurut TMC akan menjadi salah satu tulang punggung mereka mengingat visi Toyota di masa depan adalah memposisikan pasar negara berkembang sebagai prioritas utama dengan peningkatan rasio dari 40 persen menjadi 50 persen dari total penjualan mereka di seluruh dunia pada 2015 mendatang.



Sumber : detik.com

No comments:

Theme images by centauria. Powered by Blogger.